Insiden tes CPNSD Lampung 2010

Sejumlah insiden mewarnai pelaksanaan tes CPNSD yang digelar serentak di 14 kabupaten kota se-Lampung kemarin. Di Perguruan Tinggi Teknokrat, misalnya, satu peserta tes terpaksa dikeluarkan dari ruangan oleh pengawas karena melanggar tata tertib yang telah ditentukan. Pengawas tes Syahriel mengatakan, peserta melanggar poin tata tertib dilarang membawa handphone (HP) ke dalam ruangan.
Meski sudah dibacakan tatib tersebut, pria yang diketahui bernama Dani Kurniawan itu tetap nekat membawa HP, bahkan mengaktifkan serta mengangkat telepon yang masuk di HP-nya.

\’\’Sesaat setelah ujian dimulai kira-kira 20 menit, dia mengangkat telepon. Kami sudah menegur, tetapi dia malah bilang penting,\’\’ ujarnya.

Karena takut mengganggu peserta yang lain, pengawas kembali menegur. Peserta kelahiran tahun 1982 dengan nomor tes 018310136 itu tidak mau mendengar perkataan pengawas. Kemudian memaksa untuk menelepon di luar ruangan. Akhirnya, pengawas mengizinkannya.

\’\’Kami izinkan keluar. Tetapi di dalam ruangan, pengawas kebingungan, karena secara tidak langsung itu sudah melanggar peraturan,\’\’ tandasnya.

Selain itu, kata Syahriel, sebelum ujian dimulai, peserta tersebut dengan sengaja melepas nomor ujian dan pindah tempat duduk. \’\’Setelah dikeluarkan, kami langsung melaporkannya ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Karena kebetulan pada saat itu ada orang dari BKD,\’\’ paparnya.

Merasa tidak terima, peserta tersebut akhirnya mendatangi pengawas. \’\’Dia marah-marah dan bilang kalau sudah menelepon orang BKD. Tetapi yang jelas, kami menjalankan tugas kami,\’\’ pungkas Syahriel.

Sementara kejanggalan pelaksanaan tes CPNSD terjadi di Perguruan Tinggi Darmajaya. Menurut Koordinator Tim Advokasi Pengawalan (TAP) BEM Unila Recky Chandra, setiap peserta datang terlambat oleh panitia diperbolehkan masuk, tetapi posisi tempat duduknya berhadap-hadapan.

\’\’Kejadian yang kita temukan di gedung F Darmajaya. Waktu itu, kami lihat peserta yang datangnya telat duduknya disuruh hadap-hadapan. Namun saat tim menanyakan alasannya kepada panitia, mereka malah mengusir kami,\’\’ tutur Recky.

Indikasi kejanggalan juga terjadi di lokal Perguruan Al-Kautsar, Bandarlampung. Panitia melakukan kesalahan administrasi. Mia Savietri, salah seorang peserta tes CPNSD, diketahui memakai foto yang berbeda dengan dirinya.

Pada lembar nomor peserta wanita kelahiran 25 Desember 1979 itu, foto yang terpampang bukan pasfoto dirinya. Melainkan pasfoto seorang laki-laki.

Diketahui, pemilik gelar S-1 ekonomi manajemen itu melamar untuk formasi penyusun program dan evaluasi Pemprov Lampung dengan nomor peserta 018180323. Adanya ketidakcocokan foto diri itu kontan membuat Badan Kepegawaian Daerah Lampung mengklarifikasi Mia. Data diri yang ada di lembar nomor peserta itu disesuaikan dengan data diri Mia yang tertera di kartu tanda penduduk.

BKD Lampung buru-buru mengklarifikasi adanya temuan tersebut. \’\’Saya sudah perintahkan untuk berkoordinasi dengan Inspektorat supaya dibuatkan berita acara. Yang bersangkutan tetap terus bekerja karena KTP dan sebagainya sama,\’\’ kata Tamrin Bachtiar, kepala BKD Lampung, saat meninjau pelaksanaan tes CPNSD di Kampus Umitra Labuhanratu Bandarlampung kemarin.

Tamrin menyatakan, pihak BKD Lampung langsung mengganti foto yang bersangkutan dengan foto Mia yang asli. \’\’Ini bukan hal yang disengaja. Ini keselipan dan bukan kesalahan yang bersangkutan,\’\’ bebernya.

Sekretaris BKD Lampung Akar Wibowo menyatakan, peserta sudah diberi waktu tiga hari sebelum pelaksanaan apabila menemukan kekeliruan. Di samping itu, pihak BKD provinsi juga membenarkan bahwa ada seseorang yang data dirinya berbeda dengan yang tertera mencoba masuk tempat tes di kompleks Polinela Rajabasa, Bandarlampung. \’\’Begitu masuk dikoreksi (data) yang bersangkutan tak ada di dalam daftar. Datanya berbeda,” ungkapnya.

Anggota Komisi V DPRD Lampung Ahmad Nyerupa menilai kesalahan administrasi yang dilakukan BKD masih bisa dimaklumi. Meski demikian, dirinya juga meminta agar ke depan pihak BKD dapat lebih berhati-hati.

Sementara terkait isi soal, sejumlah peserta mengaku kesulitan. Karena selain kecerdasan, juga memerlukan ketelitian dalam pengisiannya. \’\’Soal tertulis tes kemampuan dasar lumayan sulit, sedangkan soal psikotesnya tidak seberapa. Jadi untuk pengisiannya membutuhkan ketelitian dan pengetahuan lebih,\’\’ kata Ervina, peserta tes CPNS Kabupaten Pringsewu, untuk formasi tenaga pendidik saat ditemui usai mengikuti tes di SMK PGRI 2 Pringsewu kemarin.

Untuk mengikuti tes, dia mengaku sudah mempersiapkan sejak sebulan lalu. Ternyata materi yang disajikan berlainan dengan yang dipelajarinya.

Hal yang sama diutarakan Sadimin, peserta tes dari Pringsewu. Diungkapkan, soal-soal tes hampir mirip satu dengan lainnya sehingga membutuhkan kejelian ekstra untuk menjawabnya.

\’\’Waktu untuk pengisian soal terasa singkat, karena soalnya jauh lebih sulit dibandingkan tahun sebelumnya,\’\’ terangnya. Dikatakan, materi soal pengetahuan kemampuan dasar yang disajikan dalam tes tersebut masih seputar ilmu pengetahuan dasar dan umum (Penerimaan CPNSD Lampung 2010)